Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia: Apa yang Perlu Diketahui?
Tantangan kesehatan mental di Indonesia menjadi perhatian yang semakin mendesak di tengah pandemi Covid-19. Apa yang perlu diketahui oleh masyarakat mengenai masalah ini?
Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi gangguan mental di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti stres, tekanan hidup, dan kurangnya pemahaman tentang kesehatan mental.
Dr. Nova Riyanti Yusuf, seorang psikiater terkemuka, mengatakan bahwa stigma terhadap gangguan mental masih menjadi salah satu tantangan utama di Indonesia. “Banyak orang masih merasa malu untuk mencari bantuan jika mengalami masalah kesehatan mental. Padahal, hal ini bisa memperburuk kondisi mereka,” ujarnya.
Selain itu, akses terhadap layanan kesehatan mental juga masih terbatas di Indonesia. Menurut data WHO, hanya 1,17% dari total anggaran kesehatan yang dialokasikan untuk kesehatan mental. Hal ini jelas tidak proporsional mengingat jumlah penderita gangguan mental yang terus bertambah setiap tahun.
Prof. Tjhin Wiguna, seorang ahli kesehatan mental dari Universitas Indonesia, menekankan pentingnya edukasi mengenai kesehatan mental sejak dini. “Kita perlu mulai mengenalkan pentingnya menjaga kesehatan mental sejak usia dini agar masyarakat lebih teredukasi dan tidak menganggap remeh masalah ini,” katanya.
Masyarakat juga perlu memahami bahwa gangguan mental bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan. “Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jika seseorang merasa terganggu secara emosional atau psikologis, segera mencari bantuan profesional adalah langkah yang tepat,” tambah Prof. Tjhin.
Dalam menghadapi tantangan kesehatan mental di Indonesia, kolaborasi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat umum sangat diperlukan. Dengan upaya bersama, diharapkan masalah kesehatan mental di Indonesia dapat diminimalisir dan masyarakat bisa hidup dengan lebih sejahtera secara holistik.