Stigma seputar kesehatan mental masih menjadi masalah serius di masyarakat kita. Banyak orang yang masih merasa malu atau takut untuk mencari pertolongan terkait masalah kesehatan mental mereka. Padahal, mengatasi stigma ini sangat penting agar mereka bisa mendapatkan bantuan dan perawatan yang tepat.
Menurut dr. Cut Syifa, seorang psikiater terkemuka, stigma terhadap kesehatan mental bisa berdampak buruk pada individu yang mengalaminya. “Stigma membuat orang merasa terisolasi dan tidak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Hal ini bisa memperburuk kondisi kesehatan mental mereka,” ujar dr. Cut.
Untuk mengatasi stigma seputar kesehatan mental di masyarakat, perlu adanya edukasi yang lebih luas dan intensif. Menurut survey yang dilakukan oleh Yayasan Kesehatan Jiwa, masih banyak masyarakat yang memiliki pemahaman yang keliru tentang kesehatan mental. Mereka sering kali mengaitkan masalah kesehatan mental dengan hal-hal negatif seperti gila atau tidak waras.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus memberikan informasi yang benar dan terpercaya tentang kesehatan mental. Kita juga perlu mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental yang berkualitas.
Menurut Prof. Budi Handoyo, seorang ahli psikologi klinis, kesehatan mental adalah bagian yang tak terpisahkan dari kesehatan secara keseluruhan. “Kesehatan mental yang baik akan berdampak positif pada kesehatan fisik dan kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, stigma seputar kesehatan mental harus segera diatasi,” ujarnya.
Dengan kesadaran dan dukungan dari seluruh masyarakat, kita bisa bersama-sama mengatasi stigma seputar kesehatan mental. Mari kita jadikan kesehatan mental sebagai prioritas utama dalam hidup kita. Sebagai kata pepatah, “Tak ada kesehatan tanpa kesehatan mental.” Semoga artikel ini bisa menjadi awal yang baik untuk merubah pandangan dan sikap kita terhadap kesehatan mental.