Tantangan kesehatan remaja di era digital kini semakin kompleks dengan adanya pengaruh teknologi dan internet. Bagaimana cara menghadapinya? Menurut dr. Dewi, seorang dokter spesialis anak, “Remaja saat ini dihadapkan pada berbagai risiko kesehatan akibat penggunaan gadget dan media sosial yang berlebihan.”
Menurut data dari Kementerian Kesehatan, prevalensi gangguan kesehatan mental pada remaja di Indonesia terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh tekanan sosial dan tuntutan perfeksionisme yang dipicu oleh media sosial. “Remaja seringkali merasa tertekan dan cemas karena perbandingan yang dilakukan dengan orang lain di dunia maya,” ujar psikolog anak, dr. Ani.
Salah satu tantangan kesehatan remaja di era digital adalah gangguan tidur. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia, 70% remaja mengalami gangguan tidur akibat kecanduan gadget. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental mereka. “Kurang tidur dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan pada remaja,” kata dr. Budi, seorang ahli tidur.
Untuk menghadapi tantangan kesehatan remaja di era digital, penting bagi orangtua dan pendidik untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai penggunaan teknologi. “Orangtua harus terlibat aktif dalam mengawasi dan mengontrol waktu penggunaan gadget anak,” sarannya. Selain itu, pendidikan tentang kesehatan mental dan kebiasaan tidur yang baik juga perlu ditingkatkan di lingkungan sekolah.
Menyadari pentingnya pendekatan holistik dalam mengatasi tantangan kesehatan remaja di era digital, dr. Dewi menambahkan, “Keseimbangan antara kehidupan online dan offline perlu diperhatikan agar remaja dapat tetap sehat dan bahagia.” Dengan kesadaran dan edukasi yang tepat, diharapkan remaja dapat menghadapi tantangan kesehatan di era digital dengan lebih baik.