Penyebab Penyakit Mental di Indonesia: Mitos dan Fakta


Penyebab Penyakit Mental di Indonesia: Mitos dan Fakta

Penyakit mental masih menjadi topik yang tabu di masyarakat Indonesia. Banyak orang yang menganggap bahwa penyakit mental hanya disebabkan oleh faktor keturunan atau trauma masa kecil. Namun, sebenarnya ada banyak mitos seputar penyebab penyakit mental yang perlu kita pahami dengan lebih mendalam.

Salah satu mitos yang sering muncul adalah bahwa penyakit mental hanya terjadi karena faktor keturunan. Padahal, menurut dr. Andri, seorang psikiater dari RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang, faktor genetik hanya berkontribusi sebesar 30-40% terhadap risiko seseorang mengalami penyakit mental. Faktor lingkungan dan gaya hidup juga memiliki peran yang tidak kalah penting.

Selain itu, mitos lain yang perlu dipecahkan adalah bahwa penyakit mental hanya terjadi pada orang yang lemah atau tidak kuat secara mental. Menurut Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, seorang pakar psikiatri dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, penyakit mental tidak dapat disamakan dengan kelemahan jiwa. Banyak orang yang mengalami penyakit mental adalah orang-orang yang cerdas dan berprestasi.

Ada juga mitos bahwa penyakit mental hanya terjadi pada orang yang tidak beragama atau tidak beribadah dengan baik. Hal ini tidak benar, karena penyakit mental dapat terjadi pada siapa saja tanpa melihat latar belakang agama atau keyakinan mereka. Menurut dr. Andri, faktor agama bisa menjadi salah satu faktor pendorong pemulihan bagi orang yang mengalami penyakit mental, namun bukan sebagai satu-satunya faktor penyebab.

Dari beberapa fakta dan mitos di atas, dapat disimpulkan bahwa penyebab penyakit mental di Indonesia tidak dapat disederhanakan hanya pada satu faktor saja. Kita perlu memahami bahwa setiap individu memiliki faktor-faktor yang berbeda-beda yang dapat memicu terjadinya penyakit mental.

Maka dari itu, penting bagi kita untuk terus mengedukasi masyarakat tentang penyakit mental dan menghilangkan stigma yang masih melekat di masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab penyakit mental, diharapkan masyarakat dapat lebih terbuka dan peduli terhadap orang-orang yang mengalami masalah kesehatan mental.

Sumber:

1. https://www.kompas.com/

2. https://www.suara.com/

3. Wawancara dengan dr. Andri, psikiater dari RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang

4. Wawancara dengan Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, pakar psikiatri dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa