Kesehatan mental mahasiswa merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Dengan tekanan akademik, sosial, dan emosional yang kerap dialami oleh mahasiswa, menjaga kesehatan mental mereka menjadi suatu hal yang tidak bisa diabaikan. Untuk itu, pendekatan konseling dan terapi menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengoptimalkan kesehatan mental mahasiswa.
Menurut Prof. dr. Tjhin Wiguna, Sp.KJ, MARS, seorang pakar kesehatan mental dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, “Konseling dan terapi merupakan metode yang efektif untuk membantu mahasiswa mengatasi berbagai masalah kesehatan mental yang mereka alami. Dengan adanya konseling dan terapi, mahasiswa dapat belajar cara-cara untuk mengelola stres, mengatasi kecemasan, dan meningkatkan kesejahteraan psikologis mereka.”
Salah satu manfaat dari konseling dan terapi adalah dapat membantu mahasiswa untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi. Dengan adanya sesi konseling reguler, mahasiswa dapat merasa didengarkan, dipahami, dan didukung dalam menyelesaikan masalah-masalah mereka. Hal ini dapat membantu mereka untuk merasa lebih tenang dan termotivasi dalam menghadapi tantangan-tantangan di masa depan.
Namun, sayangnya masih banyak mahasiswa yang enggan untuk mencari bantuan konseling dan terapi. Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Konselor Perguruan Tinggi Indonesia (AKPTI), hanya sekitar 20% mahasiswa yang pernah menggunakan layanan konseling di kampus mereka. Hal ini menunjukkan bahwa stigma terhadap konseling dan terapi masih menjadi hambatan yang perlu diatasi.
Dalam mengoptimalkan kesehatan mental mahasiswa melalui konseling dan terapi, peran perguruan tinggi juga sangat penting. Menurut dr. dr. Nila Moeloek, Sp.PK, MARS, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, “Perguruan tinggi perlu menyediakan layanan konseling dan terapi yang mudah diakses dan ramah terhadap mahasiswa. Selain itu, upaya untuk mengedukasi mahasiswa tentang pentingnya kesehatan mental juga perlu terus dilakukan.”
Dengan demikian, penting bagi setiap mahasiswa untuk menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan mental mereka. Mengoptimalkan kesehatan mental melalui konseling dan terapi bukanlah tanda kelemahan, melainkan tanda kepedulian terhadap diri sendiri. Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan jika membutuhkannya. Kesehatan mental mahasiswa adalah investasi jangka panjang untuk masa depan yang lebih baik.